PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
Peranan
teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan – kegiatan
bisnis. Berkat teknologi ini berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia
seperti pengambilan uang melalui ATM (anjungan tunai mandiri), transaksi
melalui internet yang dikenal dengan e-commerce
atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui fasilitas e-banking yang dapat dilakukan dari
rumah, itu semua meupakan sedikit contoh hasil dari penerapan teknologi
informasi.
Secara
garis bersar, dapat dikatakan bahwa :
- Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
- Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
- Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan – perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Hingga saat ini banyak perusahaan
– perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi di bidang
teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk
mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya,
meningkatkan fleksibilitas, dan tanggapan. Sebagai contoh, banyak bank yang
berlomba – lomba untuk memperluas jaringan ATM untuk meningkatkan layanan kepada
nasabah, meningat persaingan antar bank yang sangat ketat.
Teknologi informasi
sering dikatakan dapat digunakan untuk membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif (O’Brien, 1996),
antara lain :
·
Strategi
biaya : meminimalisir biaya / memberikan harga yang lebih murah terhadap
pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, atau meningkatkan biaya pesaing untuk
tetap bertahan di industri.
·
Strategi
inovasi : memperkenalkan produk / jasa yang unik, atau membuat perubahan
yang radikan dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan – perubahan yang
mendasar dalam pengelolaan bisnis.
·
Strategi
pertumbuhan : mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan
ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk / jasa baru,
atau mengintegrasikan ke dalam produk / jasa yang terkait.
·
Strategi
diferensiasi : mengembangkan cara –cara untuk membedakan produk / jasa yang
dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk /
jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.
·
Strategi
aliansi : membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pemasok,
pesain, konsultan, pelanggan , dan lain – lain.
O’Connor dan Galvin (1997), menyoroti penerapan teknologi
informasi untuk keperluan pemasaran, mengemukakan beberapa alasan penggunaan
teknologi informasi, antara lain:
- Meningkatkan pilihan – pilihan yang tersedia bagi perusahaan dan memegang peranan penting dalam implementasi yang efektif terhadap setiap elemen strategi pemasaran.
- Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer.
- Teknologi informasi juga mempengaruhi antarmuka – antarmuka organisasi dalam lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar